Langsung ke konten utama

PERSIAPAN SEORANG (CALON) DUBBER

Oleh: Agus Nurhasan
DUBBING dan DUBBER
Dubbing dalam bahasa Indonesia adalah sulih suara yaitu mengisi suara peran di film atau mengganti suara asli film itu dari bahasa asing ke bahasa Indonesia. Sedangkan dubber dalam bahasa Indonesia adalah Penyulih Suara/ Pengisi Suara. Jadi dubbing adalah proses pengisian suara sedangkan dubber adalah pelaku atau orang yang mengisi suara. Dubbing atau pengisian suara  terbagi dalam 4 jenis yaitu: 
1. Dubbing film layar lebar (bioskop) lokal.
2. Dubbing Sandiwara Radio misalnya Serial Saur Sepuh yang dulu begitu fenomenal.
3. Dubbing iklan
4. Dubbing film asing.
Di Indonesia dubbing (pengisian suara) film mulai ada seiring saat pertama kali Indonesia memproduksi film layar lebar (bioskop) sementara dubbing iklan pertama kali saat dulu di awal-awal berdirinya TVRI mulai menayangkan iklan di sela-sela acaranya. Sedangkan untuk film asing dubbing pertama kali di era 1980-an saat TVRI menayangkan serial Jepang “Rin” yang kemudian disusul “Oshin” yang saat itu begitu populer. Dunia Dubbing Indonesia mempunyai wadah atau organisasi yaitu PERSUSI (Persatuan Sulih Suara Indonesia).
PROSES DUBBING
Pertama pihak stasiun TV memberikan order film kepada  pihak Production House / Studio utk mengisi suara film tersebut. Kemudian studio menugaskan Koordinator Dubber (KD) untuk menggarap film itu. KD kemudian menunjuk seorang Pengarah Dialog (PD) yang tugasnya melihat seluruh film itu kemudian meng-casting dubber (menentukan dubber yang tepat untuk mengisi suatu peran) dan mengarahkan dialog di saat proses rekaman. PD inilah yang bertanggungjawab dalam proses pengisian suara yang kalau di sinetron sama halnya dengan sutradara. PD dibantu oleh seorang Operator yang tugasnya mengoperasikan komputer saat perekaman dubbing. Setelah proses rekaman dubbing selesai kemudian dimixing oleh seorang Editor yang tugasnya mengatur level suara, membalance-kan suara, memberikan effect suara dan memberikan latar musik. Setelah proses mixing selesai kemudian dikirim ke Stasiun TV dan siap ditayangkan untuk dinikmati oleh pemirsa TV.
BAGAIMANA CARA MENJADI DUBBER?
Semua dubber kalau ditanya bagaimana dulu ceritanya bisa menjadi dubber seperti sekarang ini pasti akan menjawab karena CITA-CITA yang kuat, MOTIVASI yang kuat, TEKAD yang kuat dalam mewujudkan impian menjadi seorang dubber. Menjadi seorang dubber tidaklah semudah membalikkan telapak tangan tetapi harus melalui proses panjang dengan pengorbanan yang luar biasa. Modal utama seorang dubber adalah SUARA yang diberikan oleh Tuhan. Kita olah suara itu kita jaga kualitas suara yang merupakan anugerah dari Tuhan itu. Tugas seorang dubber adalah menghidupkan peran yang akan diisi. Peran tersebut dihidupkan melalui pertolongan suaranya serta kekayaan batin dan pengalaman hidupnya.
Karena itu sebelum bisa menjadi dubber kita harus mengolah dulu modal utama kita yaitu suara yang dibarengi dengan penghayatan karakter yang tepat sehingga menghasilkan sebuah karya yang gemilang. Selain suara kita juga harus mengolah perasaan kita, pikiran kita, emosi kita dan imajinasi kita.
LATIHAN DASAR
Latihan dasar terbagi menjadi 3 bagian yaitu: A. Olah Tubuh B. Olah Vokal C. Olah Rasa.
A. OLAH TUBUH
Olah Tubuh diperlukan untuk melenturkan seluruh otot dan organ tubuh kita agar dalam melakukan kegiatan kita bisa rileks menjalaninya. Olah tubuh itu misalnya mengerakkan kepala ke kiri dan ke kanan, memutar kepala, meregangkan tangan dan lain-lain. Kemudian ada senam mulut misalnya meliukkan bibir ke kiri dan ke kanan, memonyongkan bibir, menjulurkan lidah, bersiul dan lain-lain. Lalu ada senam mata misalnya lirikkan mata ke kiri dan ke kanan, mengedipkan mata dan memelototkan mata.
Jika olah tubuh dilakukan secara teratur maka akan membuat stamina prima karena seorang dubber dituntut untuk memiliki stamaina yang prima apalagi buat dubber yang mobile yang laris manis jobnya.
B. OLAH VOKAL
Olah vokal diperlukan agar suara kita bisa terasah dengan baik dan mempunyai bobot atau kualitas yang tinggi. Untuk dapat memiliki vokal yang baik kita harus memenuhi syarat Volume, Artikulasi, Penggalan, Tempo, Warna suara (VAPTW)
Volume artinya suara kita harus mempunyai Power atau Bobot. Kita harus berani mengeluarkan suara, tidak takut-takut ataupun malu-malu dalam bersuara.
Artikulasi yaitu kejelasan pengucapan suara. Jadi suara kita harus terdengar dengan jelas  tidak seperti berkumur-kumur misalnya.
Penggalan yaitu kita harus bisa menentukan secara tepat kapan saat kita memenggal dialog yang panjang misalnya.
Tempo yaitu kita harus bisa mengatur kapan kita harus bersuara tinggi kapan harus bersuara rendah, kapan bersuara cepat dan kapan harus lambat.
Warna suara yaitu kita harus bisa menemukan jenis suara apa yang tepat untuk menghidupkan atau mengisi peran yang diberikan. Misalnya untuk mengisi suara Fujiwara Sai dalam film Hikaru  atau suara Suneo dalam film Doraemon kita harus memakai suara seperti apa yang tepat atau pas.
C. OLAH RASA
Olah Rasa yaitu mengolah batin kita agar bisa menghayati peran yang diberikan sehingga bisa menghidupkannya dengan baik. Olah Rasa terbagi menjadi:
  1. Konsentrasi (Pemusatan Pikiran) yaitu kesanggupan untuk mengarahkan semua kekuatan rohani dan pikiran ke arah suatu sasaran.
  2. Ingatan Emosi yaitu kemampuan kita untuk mengingat atau menghadirkan emosi-emosi atau peristiwa- peristiwa yang pernah kita alami. Misalnya semua orang pasti pernah merasa sedih, gembira dan lain-lain nah bagaimana caranya agar kita bisa merasakan hal itu kembali.
  3. Imajinasi atau Daya Khayal yaitu kita harus bisa membayangkan atau menyelami karakter yang akan kita mainkan.
  4. Observasi atau Pengamatan yaitu kita harus selalu mengamati semua karakter manusia, mengamati semua profesi manusia dengan tujuan agar kita bisa mengetahui kebiasaan-kebiasaan hidupnya, pandangan hidupnya sehingga di saat kita memerankan suatu tokoh yang seperti itu kita bisa menghidupkan atau memainkan dengan baik.
LATIHAN TERUS-MENERUS
Untuk bisa menjadi dubber yang bagus kita harus latihan terus menerus memperbaiki kelemahan atau kekutangan kita. Biasanya seorang pemula suaranya tidak mempunyai Power atau Bobot suara. Alasannya macam-macam ada yang karena malu-malu, takut mengeluarkan suara (padahal di saat bercanda dengan teman tidak pernah malu-malu) ataupun grogi karena berada di depan mike.
Semua rasa itu harus kita hilangkan bahkan kita buang jauh-jauh karena bagaimana mau menjadi dubber  kalau malu-malu bersuara atau grogi di depan mike sementara pekerjaan seorang dubber adalah mengeluarkan suara di depan mike, menjual suara!
Kemudian rata-rata kelemahan seorang pemula yaitu tidak jelas artikulasinya, tidak jelas pengucapannya. Itu bisa diatasi dengan melakukan latihan yang teratur terus menerus. Latihan yang sederhana yaitu kita biasakan membaca koran, majalah, novel ataupun komik dengan suara yang keras dan lantang. Latihan sederhana ini selain untuk melatih agar kita punya power atau bobot suara juga untuk melatih artikulasi agar kita terbiasa membaca dengan benar dan jelas.
Lalu kelemahan lainnya adalah monoton atau datar dalam membaca dialog yang ada di naskah. Jadi membaca naskah seperti orang mengeja atau seperti orang yang baru belajar membaca. Monoton ini disebabkan dua hal:
  1. Ketidakmampuan menangkap atau merasakan perubahan-perubahan di dalam pikiran dan perasaan si tokoh tersebut, tidak mengerti emosi-emosinya, motivasinya dan lain-lain. Singkatnya tidak bisa menghayati karakter atau watak peran tersebut.
  2. Ketidakmampuan menggunakan cara-cara teknis dengan sempurna.
Banyak yang bertanya-tanya kenapa  di saat berdialog terasa tidak enak di dengar? Ada 4 hal yang mungkin membuatnya seperti itu:

  • Karena dia tidak inner, tidak memakai rasa, tidak didukung dari dalam. Jadi dia membaca hanya sekadar membaca hanya meluncur kata-kata dari dari mulut tanpa dia terlibat dalam pikiran atau perasaan peran tersebut.
  • Bisa jadi dia tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Seperti kita ketahui dalam percakapan sehari-hari jarang  kita mendengar penggunaan bahasa Indonesia yang benar sehingga dia tidak akrab dengan bahasa Indonesia sehingga terasa kaku di saat harus membaca naskah dengan bahasa Indonesia yang benar.
  • Kurang terampil menguasai teknik pengucapan suara. Itu terjadi karena dia malas untuk berlatih.
  • Kurangnya wawasan pengetahuan. Seseorang yang malas bahkan tidak pernah membaca buku, koran, majalah atau malas menndengarkan atau mengikuti berita maka itu akan mengakibatkan wawasannya terbatas sehingga di saat dia –misalnya- harus membaca dialog yang penuh dengan filsafah tinggi maka dia akan mendapat kesulitan.
INTI PELAJARAN
Seorang calon dubber intinya harus terus menerus berlatih secara teknis dan yang terpenting mengolah rasa, mengolah kepekaan sehingga mudah untuk menghayati suatu peran. Selain itu proses belajar menjadi dubber akan lebih cepat akan lebih efektif jika kita sering berkunjung mendatangi studio-studio dubbing untuk melihat langsung proses dubbing, melihat langsung para dubber beraksi di studio. Dengan sering melihat, mendengarkan dan mengamati aksi para dubber secara live akan lebih memudahkan transfer ilmu dari dubber ke calon dubber.
Karena itu hubungi studio dubbing untuk melihat proses rekaman sekalian test voice.
PENUTUP
Sebenarnya masih banyak materi pelajaran tentang dubbing dan itu tidak bisa hanya dibahas semua dalam waktu 2 jam. Untuk menjadi seorang dubber harus terus berlatih, berproses tiada henti dan memerlukan pengorbanan.
Oh ya di Facebook ada Grup Dubber and Fans, buat para fans dubber dan calon dubber bisa gabung kesitu. Silakan anda tanya apa saja mengenai segala hal tentang dubbing dan dubber.
Semoga materi  di atas yang hanya mengupas sebagian kecil tentang dubber dan dunia dubbing bisa membawa manfaat dan kebaikan buat semua. Sekali lagi untuk bisa menjadi dubber harus punya TEKAD yang kuat, KEINGINAN yang kuat, CITA-CITA yang kuat. Terus berlatih mengasah kemampuan dan terus berdo’a.
Ayo kamu bisaaaaa……..!!!!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

AGUS NURHASAN
08180827 7773 – 08571934 7773 – 0219549 7773
Tulisan ini saya persembahkan untuk para rekan-2 yang sedang melakukan workshop pada acara SANSANTARU MATSURI. Adapun maksud daripada tulisan saya ini bertujuan agar para peserta workshop memiliki pengetahuan dasar seputar dunia dubbing dan juga dubber.
Perkenalkan nama saya HANA BAHAGIANA, lahir dikota Bekasi tanggal 17-juni-1971. Sempat mengecap pendidikan di Institut Kesenian Jakarta fakultas seni pertunjukan jurusan teater pada tahun 1991. Film-2 yang pernah saya dubbing antara lain:
1. Telenovela ' Ruby' distudio eltra roxy thn 1995.
2. Sonic the hedgehog sebagai Bird thn 1995.
3. Rocky rachat sbg rocky rachat thn 1995.
4. Ninja Hatori sbg Kimimaki thn 1995.
5. Digimon sbg Takato distudio Yori yoga thn 1997.
6. Hachie silebah madu sbg hachie.
7. Makibow sbg makibow.
8. Kapten Subasah sbg Hyuga.
9. Nick n Larry sbg Larry. 
10. Dora sbg Booth. 
11. One Piece sbg Luffy.
12. Naruto sbg naruto.
13. Masih banyak lagi yang tidak mungkin saya sebut semua dan sampai saat ini saya masih setia di dunia kartun.
Dubbing atau yang dikenal dengan sulih suara adalah tehnik mengganti/mengubah suara seseorang yang berperan didalam sebuah film kedalam bahasa lain. Sedangkan pekerjanya itu sendiri disebut dubber. Mungkin sebagian orang akan menganggap itu adalah pekerjaan yang mudah. Mudah ketika kita sudah menerima hasilnya.

Disini akan saya jabarkan beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang dubber dalam menghidupkan tokohnya:

  • Menghayati atau 'menjadi' peran/tokoh yang sedang diperankan. Minimal seorang dubber sebelum memerankan tokoh cerita dia sudah harus mengetahui karakter tokohnya. Ini didapat ketika membaca naskahnya ataupun diskusi bersama pengarah dialog (PD). Apakah tokohnya seseorang yang pemarah? Apakah seseorang anak yang manja? Karena dengan mengetahui karakter tokoh, seorang dubber harus mampu membedakan tokoh yang satu dengan lainnya. Dan juga mampu memberikan karakter vokal yang sesuai dengan tokohnya.
  • Mengolah rasa dan emosi. Seorang dubber harus mampu menguasai tehnik emosi. Tehnik emosi bisa didapat dengan latihan-2. Ambil contoh pada saat tokoh itu marah, senang atau sedih seorang dubber harus mampu mengeluarkan semua emosi yang dibutuhkannya itu.
  • Lipsync suara ( menyamakan suara dengan gerak bibir). Contoh: pada akhir kalimat bibir tokoh tersebut menganga, kita sesuaikan kalimat kita dengan akhiran ' A ' misal: Hai, mau pergi kemana. Tidak mungkin kita mengucapkan Hai, kemana dia pergi. (antara A dan I)
  • Improvisasi. Sangat diperlukan bagi seorang dubber guna lebih menghidupkan tokoh atau suasana dalam film tersebut. Contoh: dalam sebuah film tokoh A sedang berbicara sementara pada naskah tidak ada dialog. Disinilah improvisasi seorang dubber dibutuhkan. Dia harus mampu mengarang kata-2 sendiri yang sebelumnya harus disesuaikan terlebih dahulu dengan lawan dialognya, agar saling berkaitan. Perlu dilakukan kerjasama antara dubber, pengarah dialog (PD) dan juga operator.
  • Mampu mengemas naskah baku/biasa menjadi naskah yang komunikatif. Banyak sekali naskah-2 yang tersedia adalah naskah baku atau naskah-2 hasil terjemahan asli. Dan ada juga penterjemah yang belum mampu mendapatkan kosakata bahasa indonesia yang sesuai. Disini peran pengarah dialog (PD) dan juga para dubber dibutuhkan untuk dapat mengemas kata-2 yang baku itu menjadi bahasa keseharian dan enak didengar. Contoh: " Tidakkah kalian mengerti apa yang aku maksudkan?" dapat saja kalimat ini dirubah menjadi "Kalian mengerti maksudku?" Sering juga ditemukan dalam naskah kalimat-2 yang dirasa kasar. "Dasar kau ini anak bodoh..!!" mungkin saja kalimat ini bisa diganti menjadi "Ach.. Kau ini payah"
Selain hal-2 diatas yang sudah saya sebut, ada beberapa hal lagi yang diperlukan bagi seorang dubber. Ini berkenan langsung dengan perkembangan diri seorang dubber. antara lain:
1. VOKAL
Saya ingat ketika tahun 1992, ketika itu saya membiasakan diri untuk latihan vokal. Pagi hari setelah shalat subuh saya langsung kegedung baru ( salah satu gedung pertunjukan teater dikampus ) disana saya mulai latihan-2 vokal dasar.
Contoh latihan-2 dasar vokal: 
Mengucapkan huruf-2 hidup ( a, i, u, e, o ) serta melatih mimik wajah (senam wajah)  contoh: AAAAAAAA (bergelombang dr suara pelan, mengeras kembali pelan) sambil mengatur pernafasan. kemudian mengeluarkan vokal dengan hentakan sekeras mungkin: A!!.....A!!  Tp sekarang keperluan nya beda, hasil latihan selama ini saya gunakan d dunia dubbing, selain itu terkadang saya suka mencari~cari warna suara yang Aneh2 (sementara teman2 tetap menjaga suara indah nya)  Tanpa di sadari sambil memasak atau sedang beraktivitas di dlm rumah saya berceloteh dengan suara2 terjelek, Alhamdulilah begitu mendapatkan peran, saya sudah mempunyai stock suara, misal: pada film Hamtaro...Digimon...One piece...Kapten Tsubasa dan calk zone. 
2. PERNAPASAN
Pernapasan ini juga sangat penting bagi seorang dubber, sering melatih pernapasan sangat membantu pada saat dubber take. sebenar nya posisi take berdiri lah yang benar karna aliran pernapasan tidak terganggu, dulu saya pernah merasakan take berdiri, tapi sekarang studio2 menggunakan kursi atau lesehan.
3. ARTIKULASI
Untuk Artikulasi ini pun tidak kalah penting nya bagi seorang dubber. pada saat proses dubbing saya senantiasa menjaga artikulasi, kalaupun saya salah dalam pengucapan pada saat take, saya tidak sungkan2 untuk meminta operator mengulang karna dalam pengucapan saya tidak jelas. lalu untuk apa di dubbing jika hasilnya tidak dapat di mengerti atau tidak jelas apa yang di bicarakan. Di sini lah latihan senam wajah dapat membantu sekali.
4. OBSERVASI
Bagi saya pribadi, terkadang saya juga melakukan observasi pada anak2 yang berada di sekitar rumah ataupun dimana saja, saya selalu memperhatikan setiap gaya bicara dan tingkah laku mereka. Pada saat mendapatkan peran tinggal menerapkan nya.

PROSES DUBBING :
Rata2 dalam pengerjaan dubbing kartun, biasa nya kami menyelesaikan 4 atau 5 epsd sehari. Dulu itu sistem pengerjaan nya cukup memakan waktu karna satu team kami hadir semua, apalagi pada saat crwoded semua dubber nya masuk ke dalam studio, bisa di bayangkan betapa sesaknya di dalam studio itu. tapi saat take yang biasanya, kami bergantian masuk studio berdasarkan perscene nya. Memasuki era 2000an ke atas ada beberapa PH yang sudah mulai take sendiri2, di sini sangat membantu para dubber karna efisien waktu. Biasanya kami nego jam pada PD nya (pengarah dialog), stlah mendapatkan kesepakatan kemudian kami bisa melanjutkan take lagi di studio yang berbeda dan lokasi yang berbeda pula. Intinya para dubber dan PD saling komunikasi sehingga smuanya berjalan lancar, untuk dubber yang sangat padat jadwalnya akhir nya bisa menghampiri 3 atau 4 studio berbeda dalam satu hari.  
Dubber pasti mengalami kesalahan pada saat take, tidak menutup kemungkinan para senior pun mengalami nya, yang saya alami pada saat kondisi terlalu cape atau kurang fit pasti mengalami kesalahan2.
Seorang dubber pun d tuntut bertanggung jawab terhadap peran yang sudah dia isi misal: pada saat take film A, ternyata dubbernya itu sendiri sedang sakit, sedangkan film tersebut kejar tayang, maka dubber mau tidak mau harus menyelesaikan take nya walaupun dalam keadaan sakit, selagi masih bisa mengeluarkan suara MAJU TERUS. teringat pada thn 2006 saya sendiri pernah mengalaminya, saat itu saya tidak bisa jalan selama setahun tapi saya tetap take, tetap semangat menjalankan nya walaupun jarak antara rumah dan studio sangat jauh.
Salah satu keuntungan dr dubber itu sendiri bisa menambah ilmu bahasa dr negara lain, misal kan bahasa jepang, karena terbiasa mendengar bahasa2 yang kami take. sayang nya saya tidak mengusai bahasa yang biasa saya take tp adalah beberapa kalimat yang saya catat.
Demikian tulisan ini saya buat smoga bermanfaat, saya yakin masih banyak kekurangan.
TANGERANG, juni 2011
HANA B PERMATA

By Mi-chan Ijichi and Rahmat Fox in Dubber and fans [fb]

Komentar

  1. Hai.. aku mau jadi dubber. Mau nyoba sekali kali.. dibayar seadanya sekaligus nyari pengalamaan

    BalasHapus
  2. Hai.. aku mau jadi dubber. Mau nyoba sekali kali.. dibayar seadanya sekaligus nyari pengalamaan

    BalasHapus
  3. Hai mbak, saya tertarik untuk jadi dubber. Menurut mbak sebaiknya ikutan kursus dulu atau gimana ya mbak? Makasih infonya.

    BalasHapus
  4. Hai mbak, saya tertarik untuk jadi dubber. Menurut mbak sebaiknya ikutan kursus dulu atau gimana ya mbak? Makasih infonya.

    BalasHapus
  5. Mantab ilmunya, jadi mengerti seluk beluk dunia dubbing.

    BalasHapus
  6. Saya mau daftarin kursus dubbing untuk anak saya, tp dimana yg bgs ya...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

君たちはどう生きるか  (How Do You Live?)

Sinopsis Pada tahun 1943 selama Perang Pasifik, ibu Mahito Maki yang berusia 12 tahun, Hisako, terbunuh dalam sebuah serangan udara di Tokyo. Ayah Mahito, yang memiliki pabrik amunisi udara, menikah lagi dengan adik perempuan mendiang istrinya, Natsuko, dan mereka mengungsi ke tanah miliknya di pedesaan di mana mereka tinggal bersama beberapa pembantu tua. Mahito berjuang di kota baru, karena dia tidak cocok di sekolah dan mengalami hubungan yang tegang dengan Natsuko, yang sekarang hamil. Mahito juga bertemu dengan bangau abu-abu misterius di perkebunan yang sering mengganggunya. Setelah pulang ke rumah pada suatu hari dari perkelahian dengan anak-anak sekolah lainnya, Mahito sengaja melukai dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri dengan batu untuk membuat dirinya tampak sebagai korban. Saat memulihkan diri dari lukanya di perkebunan, Mahito menemukan salinan novel How Do You Live? dengan tulisan tangan ibunya di dalamnya, yang dimaksudkan sebagai hadiah untuknya saat dia dew

3 2 1 Go!

Lyricist:Takeshi Hosomi Composer:Takeshi Hosomi You said I can see the lights beneath Like a town under the clouds Just a bit of fear is fine Today Waiting for the shooting stars Crane my neck to look up at them When you laugh I feel your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the time is getting old today Let's just say yeah Let me see the morning light Ditch a fake TV smile And you said to no one there Like 3, 2, 1 Go When we see the rising sun Then I feel your body getting warm You said Thought the world was completely dark I can still see my own track It's the beauty of its heart Today Not so perfect weather wise Hope it shows before the dawn When you smile I see your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the

Takeshi Hosomi (ELLEGARDEN) Interview in US (2006)

"Thank you so much guy, america has been so great, and we are having a fantastic time here, really, thank you so much!" Takeshi said, waving--and it wasn't the usual rehearsed, typical lead singer chater. It was honest, from the heart, and off the cuff. Takeshi comes off as the nicest guy in j-rock, onstage and off. The whole band came out afterward and spent the whole night chatting with fans, with a 6am flight to new york looming, Nice! Less than an hour after bringing the house down for the first time in north america at SXSW 2006, and with a new CD just out and a nine-city tour on the horizon, Ellegarden's Takeshi Hosomi found a not-too-noisy corner of Austin's Japanese-occupied Brush Square Park and talked about marriage, money, and why TV sucks with purple SKY's Go Wells: Go Wells: So this is your first gig in america; how are you enjoying it? Takeshi Hosomi: You know, we are now making kinda big sales back in japan, and we're well known. All