Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2009

e monogatari

Ketika mataku terbuka melihat matahari yang selalu terbit tepat disamping ranjangku, rasanya hari ini akan selalu sama dengan hari-hariku sebelumnya. Kubersihkan muka dan kulihat seorang gadis yang selalu menyapaku. “pagi..!” sapanya dengan semangat dan dihiasi dengan senyum simpulnya yang manis, “ya pagi...” jawabku dengan lemasnya. “apa yang akan kita lakukan sekarang?” “entahlah...sepertinya aku lelah...” “lelah?!!, apa kau sakit, bagian yang mana?” ....... Aku diam saja, malas rasanya aku menjawabnya. Kupikir sudah saatnya tidak melakukan apa-apa hari ini, sepertinya ranjangku terlihat sangat nyaman sekali, lalu perlahan aku menuju keranjang, aku tutup mata lagi dan “selamat tidur!” “eh!!..!!!” Aku ga peduli, pokoknya aku ga mau dengar dia kali ini. Pokoknya tidak! Hari berikutnya, kali ini aku berangkat kekampus dengan mengendarai sepeda. Biarpun tidak begitu bagus, tapi cukup nyaman dikendarai. Sepedaku ini kubeli dengan susah payah dengan kerja paruh waktu di minima

Anna Kyoyama

. . . . . . Akan kurebut semua dengan tangan ini, walaupun itu berarti akan melukai hati, kekuatan yang terbangun mengalir diseluruh tubuhku, Kata-kata sering merubah arti yang kemarin merupakan kebenaran hari ini menjadi kebohongan hanya menyesatkan orang saja , Mimpi dan cinta tak lebih dari khayalan yang kedatangannya tepat pada saat dibutuhkan , Hadapilah kebenaran dan ulurkan tanganmu kemasa depan yang tak terbatas , Tak ada jalan keluar selain menyalakan api keberanian dalam jiwamu minum habislah semua kebohongan dan kontradiksikan bersama-sama dengan kekuatan Saat ini aku tak ingin mencari perasaan saling simpati dalam diriku tak aka kuserahkan sampai kuberhasil mencapai dan menggenggam sesuatu Apakah kau takut terluka? Apakah kau senang hidup dengan penuh kebohongan? Apa yang akan kau kenakan saat melakukan perjalan yang fana ini? Kau menderita dan bersikap “Tidak mungkin bisa dimengerti oleh siapapun juga” Kalau kau mengarahkan pandangan dingin kesini itu reaks