Langsung ke konten utama

Anna Kyoyama


. . . . . .

Akan kurebut semua dengan tangan ini, walaupun itu berarti akan melukai hati, kekuatan yang terbangun mengalir diseluruh tubuhku, Kata-kata sering merubah arti yang kemarin merupakan kebenaran hari ini menjadi kebohongan hanya menyesatkan orang saja, Mimpi dan cinta tak lebih dari khayalan yang kedatangannya tepat pada saat dibutuhkan, Hadapilah kebenaran dan ulurkan tanganmu kemasa depan yang tak terbatas, Tak ada jalan keluar selain menyalakan api keberanian dalam jiwamu minum habislah semua kebohongan dan kontradiksikan bersama-sama dengan kekuatan Saat ini aku tak ingin mencari perasaan saling simpati dalam diriku tak aka kuserahkan sampai kuberhasil mencapai dan menggenggam sesuatu Apakah kau takut terluka? Apakah kau senang hidup dengan penuh kebohongan? Apa yang akan kau kenakan saat melakukan perjalan yang fana ini? Kau menderita dan bersikap “Tidak mungkin bisa dimengerti oleh siapapun juga” Kalau kau mengarahkan pandangan dingin kesini itu reaksi yang tak termaafkan Sudahlah! Jadikan saja harga diri itu menjadi debu tidak ada yang namanya keajaiban Yang mendekatimu adalah perangkap dari orang munafik yang patut dipercaya itu adalah diri sendiri Tak akan kuserahkan kepercayaan yang kugenggam ini akan kuraih semua dalam hati Walaupun dihantam keputusasaan dan kekecewaan Pada akhirnya kau akan bangkit seorang diri dalam kemuliaan Resiko dan kekurangan adalah suatu tantangan yang harus dikalahkan Lepaskanlah panah ‘keyakinan’ yang mendidih ke hari esok Asahlah ilmu jiwamu denga keberanian dan bertahanlah dalam dunia ini tidak peduli apa itu hitam ataupun putih, tujuannya hanyalah satu . . . cahaya keyakinan dalam hati ini tak akan padam seperti menembus kekuatan dan tekad yang tak tergoyahkan
. . . . . . 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

君たちはどう生きるか  (How Do You Live?)

Sinopsis Pada tahun 1943 selama Perang Pasifik, ibu Mahito Maki yang berusia 12 tahun, Hisako, terbunuh dalam sebuah serangan udara di Tokyo. Ayah Mahito, yang memiliki pabrik amunisi udara, menikah lagi dengan adik perempuan mendiang istrinya, Natsuko, dan mereka mengungsi ke tanah miliknya di pedesaan di mana mereka tinggal bersama beberapa pembantu tua. Mahito berjuang di kota baru, karena dia tidak cocok di sekolah dan mengalami hubungan yang tegang dengan Natsuko, yang sekarang hamil. Mahito juga bertemu dengan bangau abu-abu misterius di perkebunan yang sering mengganggunya. Setelah pulang ke rumah pada suatu hari dari perkelahian dengan anak-anak sekolah lainnya, Mahito sengaja melukai dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri dengan batu untuk membuat dirinya tampak sebagai korban. Saat memulihkan diri dari lukanya di perkebunan, Mahito menemukan salinan novel How Do You Live? dengan tulisan tangan ibunya di dalamnya, yang dimaksudkan sebagai hadiah untuknya saat dia dew

3 2 1 Go!

Lyricist:Takeshi Hosomi Composer:Takeshi Hosomi You said I can see the lights beneath Like a town under the clouds Just a bit of fear is fine Today Waiting for the shooting stars Crane my neck to look up at them When you laugh I feel your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the time is getting old today Let's just say yeah Let me see the morning light Ditch a fake TV smile And you said to no one there Like 3, 2, 1 Go When we see the rising sun Then I feel your body getting warm You said Thought the world was completely dark I can still see my own track It's the beauty of its heart Today Not so perfect weather wise Hope it shows before the dawn When you smile I see your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the

Takeshi Hosomi (ELLEGARDEN) Interview in US (2006)

"Thank you so much guy, america has been so great, and we are having a fantastic time here, really, thank you so much!" Takeshi said, waving--and it wasn't the usual rehearsed, typical lead singer chater. It was honest, from the heart, and off the cuff. Takeshi comes off as the nicest guy in j-rock, onstage and off. The whole band came out afterward and spent the whole night chatting with fans, with a 6am flight to new york looming, Nice! Less than an hour after bringing the house down for the first time in north america at SXSW 2006, and with a new CD just out and a nine-city tour on the horizon, Ellegarden's Takeshi Hosomi found a not-too-noisy corner of Austin's Japanese-occupied Brush Square Park and talked about marriage, money, and why TV sucks with purple SKY's Go Wells: Go Wells: So this is your first gig in america; how are you enjoying it? Takeshi Hosomi: You know, we are now making kinda big sales back in japan, and we're well known. All