Langsung ke konten utama

Pemutaran Film Gratis di Japan Foundation

Semua Film diputar di hall JF Gd. Summitmas 1 Lt.2


Tiket GRATIS dapat diperoleh sejak 1 jam sebelum pemutaran di tempat. Seluruh film berteks bahasa Indonesia. Silakan membawa baju hangat karena ruang berpendingin. Mohon tidak makan atau minum di ruang pertunjukan.
The Japan Foundation Jakarta
Gd. Summitmas I lt. 2
Jl. Jend.Sudirman kav.61-62
Jakarta Selatan  

5 Centimeters Per Second
Senin, 21 Februari 2011(16.00) | 1&8 Maret 2011(18.30)
Hall JF.Gd. Summitmas 1 Lt.2
Sutradara: SHINKAI Makoto
2007/35mm
63mnt/animation/15+
Teks:Bhs.Indonesia
Takaki dan Akari berteman baik sejak duduk di sekolah dasar yang sama. Namun, keduanya terpisah setelah lulus. Mereka menyimpan perasaan suka satu sama lain, dan waktu pun berlalu. Pada satu hari bersalju, Takaki tengah dalam perjalanan untuk menemui Akari kembali. Ketika duduk di kereta dari Tokyo, kenangan masa lalu menghamipirinya, dan pertemuan dengan Akari terasa semakin dekat. Takaki terlibat dalam perjalanan menuju tiga cerita cinta yang saling terkait tanpa kemurnian yang merentang sepanjang kehidupan mereka



One Million Yen Girl
Senin, 21 Februari 2011(18.30) | 1&7 Maret 2011(16.00)
Hall JF.Gd. Summitmas 1 Lt.2
Sutradara, Skenario: Yuki Tanada
2008/121min/15+
Pemain: Yu Aoi,Mirai Moriyama, Pierre Taki
Film ini berkisah tentang Suzuko,21 tahun yang jenuh dengan sekitarnya. Ia memulai perjalanannya berbekal 1 juta yen dan memutuskan untuk segera kembali berkelana jika orang sekitarnya sudah menjaddupnya mulai beri dekat. Keputusan ini diambilnya karena ia kecewa dan sakit hati dalam melakukan interaksi dengan sekitarnya. Perjalanan ini dilakukannya untuk menemukan diri kembali dan belajar untuk mempercayai orang lain sekali lagi. Suzuko adalah manifestasi dari ketidakpercayaan dan ketakutan pada orang lain, yang ada dalam diri kita semua yang hidup dalam masyarakat modern.
 
 


Chibi Maruko Chan (The Movie)
Selasa, 22&28Februari 2011(16.00)
Hall JF.Gd. Summitmas 1 Lt.2
Sutradara: SHIBAYAMA Tsutomu
1990/94 menit. Animation/semua umur
Teks:Bhs.Indonesia
Seiring semester kedua dimulai, Maruko dan teman-teman sekelasnya kembali berkumpul dalam masing-masing kelompok. Di dalam ‘geng’ Maruko terdapat dua anak laki-laki yang nakal. Maruko bahkan dipaksa untuk menjadi salah satu anak buah mereka. Ia tampaknya menghadapi banyak tekanan di sekolah. Pertandingan atletik semakin dekat dan semua teman sekelas sibuk berlatih, termasuk Maruko, meskipun kemalasannya terkadang membuatnya terlambat datang. Maruko menyadari jika kedua teman laki-lakinya ini saling bersaing dalam segala hal, dan juga bahwa persahabatan mereka semakin kuat dan mendalam.



Kabei (Our Mother)
Selasa, 22 Februari 2011(18.30) | 3&8 Maret 2011(16.00)
Hall JF.Gd. Summitmas 1 Lt.2
Sutradara : Yoji Yamada
2008/133 min/15+
Pemain : Sayuri Yoshinaga, Tadanobu Asano, Toru Yamasaki
Karya terbaru Yoji Yamada, yang menerima banyak pujian di dalam maupun di luar negeri sejak karya trilogi-nya The Twilight Samurai, yang dinominasikan sebagai the Best Foreign Language Film at the 76th Academy Award.
Tokyo 1940. Perang Jepang-Cina berlanjut dalam kesuraman. Namun, keluarga Nogami dengan dua putri hidup bahagia dalam keprihatinan. Sang ibu Kayo yang dipanggil dengan nama kesayangan “Kabei” menjadi pusat cerita film ini. Suatu hari, suaminya Shigeru, seorang ilmuwan, mendadak ditangkap karena dianggap melanggar hukum. Ia dicurigai karena pandangan liberalnya di tengah kebangkitan nasionalisme bangsa Jepang. Atas bantuan muridnya, Yamasaki, keluarganya tetap dapat bertahan hidup menanti kebebasan Shigeru. Namun, penantian mereka berakhir dalam duka ketika mendapatkan kabar bahwa Shigeru meninggal di dalam penjara, bersamaan dengan datangnya surat terakhir Shigeru yang dikirimkan dari penjara.


The Place Promised in Our Early Days
Rabu, 23 Februari 2011(16.00) | 3&7 Maret 2011(18.30)
Hall JF.Gd. Summitmas 1 Lt.2
Sutradara: SHINKAI Makoto
2004/91 menit. animation/15+. Teks:Bhs.Indonesia
Pasca Perang Dunia II Jepang telah terbagi dan diduduki oleh dua kekuatan yang saling bersaing. Hokkaido telah diambil oleh “UNION” sementara Honshu dan pulau-pulau selatan berada di bawah pendudukan Amerika Serikat. Hiroki, Takuya, dan Sayuri adalah tiga serangkai tinggal di Aomoriprovinsi Honshu yang terdekat ke perbatasan Hokkaido. Ketiga anak ini tertarik dengan menara raksasa misterius yang mereka lihat di selat Tsugaru. Mereka berjanji akan membuat dan menerbangkan pesawat ke menara untuk mengungkap misteri itu suatu hari. Namun, proyek tersebut ditinggalkan  setelah hilangnya Sayuri secara tiba-tiba. Tiga tahun kemudian, Hiroki mengetahui jika Sayuri telah mengalami koma selama tiga tahun terakhir, sebuah hal yang terkait dengan rahasia menara UNION.


South Bound (Sausobando)
Rabu, 23 Februari 2011(18.30) | 4 Maret 2011(16.00)
Hall JF.Gd. Summitmas 1 Lt.2
Sutradara : Yoshimitsu Morita
2007 / 114 menit
Pemain : Etsushi Toyokawa, Yuki Amami, Shuto Tanabe
Ichiro Uehara dan Sakura adalah sepasang aktivis radikal berusia paruh baya, dengan tiga orang anak. Ichiro yang marah karena kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak jelas,masalah anak-anak di sekolah dan biaya kehidupan Tokyo yang semakin tak tertahankan membuat keluarga itu memutuskan pindah ke Okinawa. Di sana mereka menempati rumah kosong sebelum akhirnya diusir oleh penguasa setempat. Sebuah bulldozer datang…
Catatan:
Yoshimitsu Morita adalah sutradara The Family Game (“Kazoku gemu”),salah satu film terpuji tahun 1983 oleh Kinema Junpo. Ia juga menyutradarai “Sorekara,” 1985, “Shitsurakuen,” 1997.

 


Tamamoe  
Senin 28 Februari 2011(18.30) | 4 Maret 2011(18.30)
Hall JF. Gd. Summitmas 1 Lt.2
Sutradara: Junji Sakamoto
2006/125menit/18+
Pemain: Jun Fubuki, Tetsushi Tanaka, Takako Tokiwa
Sekiguchi Takayuki meninggal karena serangan jantung. Setelah pemakaman kisah hidupnya mulai bermunculan. Ternyata ia memiliki hubungan khusus dengan wanita lain sejak 10 tahun yang lalu. wanita ini adalah pemilik restoran di mana ia juga menaginvestasikan dananya. Bagaimana nasib isteri yang ditinggalkannya? Langkah apa yang dibuat saat menghadapi guncangan akibat kematian suaminya?






Sumber Japan Foundation, Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

君たちはどう生きるか  (How Do You Live?)

Sinopsis Pada tahun 1943 selama Perang Pasifik, ibu Mahito Maki yang berusia 12 tahun, Hisako, terbunuh dalam sebuah serangan udara di Tokyo. Ayah Mahito, yang memiliki pabrik amunisi udara, menikah lagi dengan adik perempuan mendiang istrinya, Natsuko, dan mereka mengungsi ke tanah miliknya di pedesaan di mana mereka tinggal bersama beberapa pembantu tua. Mahito berjuang di kota baru, karena dia tidak cocok di sekolah dan mengalami hubungan yang tegang dengan Natsuko, yang sekarang hamil. Mahito juga bertemu dengan bangau abu-abu misterius di perkebunan yang sering mengganggunya. Setelah pulang ke rumah pada suatu hari dari perkelahian dengan anak-anak sekolah lainnya, Mahito sengaja melukai dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri dengan batu untuk membuat dirinya tampak sebagai korban. Saat memulihkan diri dari lukanya di perkebunan, Mahito menemukan salinan novel How Do You Live? dengan tulisan tangan ibunya di dalamnya, yang dimaksudkan sebagai hadiah untuknya saat dia dew

3 2 1 Go!

Lyricist:Takeshi Hosomi Composer:Takeshi Hosomi You said I can see the lights beneath Like a town under the clouds Just a bit of fear is fine Today Waiting for the shooting stars Crane my neck to look up at them When you laugh I feel your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the time is getting old today Let's just say yeah Let me see the morning light Ditch a fake TV smile And you said to no one there Like 3, 2, 1 Go When we see the rising sun Then I feel your body getting warm You said Thought the world was completely dark I can still see my own track It's the beauty of its heart Today Not so perfect weather wise Hope it shows before the dawn When you smile I see your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the

Takeshi Hosomi (ELLEGARDEN) Interview in US (2006)

"Thank you so much guy, america has been so great, and we are having a fantastic time here, really, thank you so much!" Takeshi said, waving--and it wasn't the usual rehearsed, typical lead singer chater. It was honest, from the heart, and off the cuff. Takeshi comes off as the nicest guy in j-rock, onstage and off. The whole band came out afterward and spent the whole night chatting with fans, with a 6am flight to new york looming, Nice! Less than an hour after bringing the house down for the first time in north america at SXSW 2006, and with a new CD just out and a nine-city tour on the horizon, Ellegarden's Takeshi Hosomi found a not-too-noisy corner of Austin's Japanese-occupied Brush Square Park and talked about marriage, money, and why TV sucks with purple SKY's Go Wells: Go Wells: So this is your first gig in america; how are you enjoying it? Takeshi Hosomi: You know, we are now making kinda big sales back in japan, and we're well known. All