Langsung ke konten utama

Day 21 [10] : Holiday Arrive part 2 end

Dari air terjun pelangi kami balik ke home stay, malamnya kami istirahat tidur. Sebagian anak-anak keluar untuk berburu kuliner, tapi ane ga ikut. Ane mau tidur mengumpulkan energi untuk mempersiapkan pagi ini naik ke gunung bromo. Besoknya, pagi-pagi buta sekitar jam 1.30 kami berangkat dari home stay naik jeep terbuka menuju gunung bromo. Ane duduk di depan bareng supir, katanya perjalanan lumayan jauh dan lama kira-kira 2 jam. Memang masih gelap sih, tapi emang harus pergi pagi-pagi buat buat ngejar sunrise di bromo. Ini pertama kalinya ane naik gunung pake jeep, bener-bener mendebarkan. Rutenya memang selalu naik dengan permukaan jalan yang tidak bagus, jadi kadang anak-anak yang ada dibelakang jeep berteriak "whoooaaa...!!" jika jeep melalui jalan berlubang ataupun tanjakan terjal. Biarpun masih gelap gulita, tapi waktu itu ane liat bintang-bintang bertebaran sangat jelas dan subhanallah indah sekali terasa sangat dekat. Pohon-pohon dikiri dan samping memang tidak jelas karena masih gelap, ane pikir kalo udah siangan pasti ini hutan indah banget.
Setelah sampai di bukit pasir berbisik, kita jalan lagi sebentar yup naik... dingiiin banget. Untung da pake sarung tangan ma masker, ane pake baju dobel, kemeja tebel ma coat cokelat ane. Tapi bener-bener yah dinginnya masih masuk aj, trus debu-debunya... akhirnya kita sampe, trus nunggu sunrise anak-anak lain sibuk photo-photo selfie ga jelas, duh bener-bener ya mereka.

detik-detik sunrise

bromo's mountain before sunrise

bromo's mountain after sunrise
Setelah liat sunrise, kita jalan lagi balik menuju jeep buat nerusin naik ke bromo nya, tapi karena ada badai pasir yang bener-bener ga banget dan kata penduduk lokal juga bisa makan waktu seharian, kita membatalkan acara naik ke bromo nya karena terlalu bahaya. Sempat menunggu 30 menit untuk menunggu badai pasir berlalu, kita langsung menuju padang teletabies dengan jeep yang sama. Tempatnya tepat disebelah gunung bromo, jadi waktu perjalanan menuju kesana ane memutuskan untuk naik dibelakang jeep terbuka, feel so excited!! menerobos sisa badai pasir disamping, merasakan terpaan angin pasir...ah mataaa kemasukan pasir, harusnya ane bawa kaca mata juga. Tapi ga apa-apa, it's worth it liat pemandangan padang savana, padang rumput yang terbentang sepanjang mata memandang, subhallah indaaah bener dah.

padang teletubies
Biarpun ga jadi naik gunung bromo nya, ane lumayan puas ko' biarpun anak-anak lain merasa kecewa. Setelah dari padang teletubies, kami turun gunung ane tetep naik dibelakang jeep. Turun gunung pake jeep itu bener-bener woooa, apalagi ane ada di belakang jadi langsung dapet sensasinya XD.

Lalu setelah sampai di home stay kami langsung mandi dan istirahat sebentar, lanjut ke candi yang ada ditengah-tengah penduduk. Letaknya turun kebawah, jadi kami sekalian akan balik menuju jakarta dari st'malang. Candinya kecil dan tidak begitu ramai. Setelah itu kami langsung ketempat minimarket khusus oleh-oleh malang, tempatnya lumayan jauh dari candi, tapi dekat dari st'malang. Setelah belanja-belanja, kami langsung ke st'malang untuk pulang kembali ke jakarta, st'senen.

mawar gunung

cokelat lokal apel malang
Dan liburan ane pun berakhir di st'senen dan masih ada sisa satu hari lagi untuk istirahat dirumah, tapi anehnya ane ko' ga cape ya ;p padahal, tripnya lumayan padet banget. beneran ga cape'. Emang kalo kita suka dan enjoy jadi ga berasa gitu, beda banget kalo berangkat ato pulang 'ngantor or survey product, pasti capeeeenya luar biasa!

For last, i'm officially have fun for my birhday present. Thank you for me to give me a great holiday gift to me. And for anyone involve it till this present happen!

Alhamdulillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

君たちはどう生きるか  (How Do You Live?)

Sinopsis Pada tahun 1943 selama Perang Pasifik, ibu Mahito Maki yang berusia 12 tahun, Hisako, terbunuh dalam sebuah serangan udara di Tokyo. Ayah Mahito, yang memiliki pabrik amunisi udara, menikah lagi dengan adik perempuan mendiang istrinya, Natsuko, dan mereka mengungsi ke tanah miliknya di pedesaan di mana mereka tinggal bersama beberapa pembantu tua. Mahito berjuang di kota baru, karena dia tidak cocok di sekolah dan mengalami hubungan yang tegang dengan Natsuko, yang sekarang hamil. Mahito juga bertemu dengan bangau abu-abu misterius di perkebunan yang sering mengganggunya. Setelah pulang ke rumah pada suatu hari dari perkelahian dengan anak-anak sekolah lainnya, Mahito sengaja melukai dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri dengan batu untuk membuat dirinya tampak sebagai korban. Saat memulihkan diri dari lukanya di perkebunan, Mahito menemukan salinan novel How Do You Live? dengan tulisan tangan ibunya di dalamnya, yang dimaksudkan sebagai hadiah untuknya saat dia dew

3 2 1 Go!

Lyricist:Takeshi Hosomi Composer:Takeshi Hosomi You said I can see the lights beneath Like a town under the clouds Just a bit of fear is fine Today Waiting for the shooting stars Crane my neck to look up at them When you laugh I feel your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the time is getting old today Let's just say yeah Let me see the morning light Ditch a fake TV smile And you said to no one there Like 3, 2, 1 Go When we see the rising sun Then I feel your body getting warm You said Thought the world was completely dark I can still see my own track It's the beauty of its heart Today Not so perfect weather wise Hope it shows before the dawn When you smile I see your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the

Takeshi Hosomi (ELLEGARDEN) Interview in US (2006)

"Thank you so much guy, america has been so great, and we are having a fantastic time here, really, thank you so much!" Takeshi said, waving--and it wasn't the usual rehearsed, typical lead singer chater. It was honest, from the heart, and off the cuff. Takeshi comes off as the nicest guy in j-rock, onstage and off. The whole band came out afterward and spent the whole night chatting with fans, with a 6am flight to new york looming, Nice! Less than an hour after bringing the house down for the first time in north america at SXSW 2006, and with a new CD just out and a nine-city tour on the horizon, Ellegarden's Takeshi Hosomi found a not-too-noisy corner of Austin's Japanese-occupied Brush Square Park and talked about marriage, money, and why TV sucks with purple SKY's Go Wells: Go Wells: So this is your first gig in america; how are you enjoying it? Takeshi Hosomi: You know, we are now making kinda big sales back in japan, and we're well known. All