Langsung ke konten utama

Day 21 [14] : Kalau Kucing Tidak Ada, Tikus-Tikus Berpesta Pora

Alex kucing diundang pamannya untuk berlibur ke Amerika, Alex bangga sekali. Jadi dia bercerita kepada siapa saja yang bersedia mendengarnya. Seperempat jam setelah alex menerima surat dari sang paman, seluruh kota sudah mendengar berita itu.

Tentu saja para tikus juga mendengarnya. Mereka membicarakan berita gembira itu di lubangnya sampai larut malam. Tikus-tikus yang berhati-hati tidak berani mempercayai berita itu. "Awas. Hati-hati!" mereka memperingatkan. "Ini hanya tipu daya alex, agar dia dapat menangkap segerombolan tikus dengan mudah. Binatang itu licik sekali."

Beberapa ekor tikus mengintai hati-hati, apa yang sedang dikerjakan alex. Lalu melaporkan apa yang dilihatnya. "Kalau dia menyebarkan berita itu hanya untuk memperdayai kita, maka dia pemain sandiwara yang baik sekali. Karena kelihatannya benar-benar akan pergi. Dia sudah mengambil kopernya dari gudang, membereskan rumahnya, menyiapkan kamus inggrisnya dan selama setengah jam mempelajari peta amerika. Sekarang tikus yang paling hati-hati pun percaya bahwa alex memang akan berpergian. Para tikus menggosok-gosok tangan karena kegirangan. Sebentar lagi mereka akan bersuka-ria.

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Alex berangkat naik taksi ke pelabuhan udara. Wajahnya agak pucat, karena dia takut terbang. Dia yang bilang sendiri pada supir taksi. Tapi pokoknya dia akan ke amerika. Horeee!

Dirumah alex ada pesta besar! Dari segala sudut dan lubang bermunculan tikus-tikus. Bahkan dari rumah-rumah lain juga. Pesta diadakan di seluruh rumah, juga di gudang. Tempat tidur alex dijadikan trampolin. Para tikus mengadakan pertandingan, siapa yang bisa meloncat paling tinggi dan siapa yang paling bisa melakukan gerakan akrobatik yang paling rumit.

Tikus-tikus yang senang membaca langsung menyerbu lemari buku alex. Betapa terkejutnya mereka, ketika melihat buku resep yang berjudul "RESEP KUE-KUE TIKUS". Cepat-cepat buku itu disingkirkan. Seekor tikus menemukan buku tentang kucing. Cepat dipasangnya kacamatanaya di ujung hidung, lalu dibukanya buku itu. Wah, Wah! Isinya keterangan penting. "Kucing adalah binatang berkaki empat," si tikus mulai membaca. "Dia senang minum susu. Susu itu dijilat-jilatnya dengan lidahnya yang kasar. Biasanya kucing berjaga pada malam hari dan menangkap tikus-tikus."


Huh! Si tikus ketakutan. Langsung ditutupnya buku itu. Bayangkan kalau tiba-tiba alex kucing masuk!

Tikus-tikus yang suka makan langsung menyerbu dapur dan mengangkut makanan ke ruang tengah. Untuk membuat suasana lebih semarak, mereka menyalakan lilin. Mereka juga memasang piringan hitam pada gramafon. Beberapa ekor tikus berdansa. Semuanya bersuka-ria. Beberapa tikus menggigit ekor mereka keras-keras, untuk meyakinkan bahwa mereka bukan sedang bermimpi.


Hektor anjing terbangun mendengar hiruk-pikuk itu. Dia melongok melalui jendela. Hektor menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kalau kucing tak ada, tikus-tikus berpesta pora," katanya.

Lalu hektor tidur lagi.


Source : Buku Kumpulan Dongeng Binatang 2


Komentar

Postingan populer dari blog ini

君たちはどう生きるか  (How Do You Live?)

Sinopsis Pada tahun 1943 selama Perang Pasifik, ibu Mahito Maki yang berusia 12 tahun, Hisako, terbunuh dalam sebuah serangan udara di Tokyo. Ayah Mahito, yang memiliki pabrik amunisi udara, menikah lagi dengan adik perempuan mendiang istrinya, Natsuko, dan mereka mengungsi ke tanah miliknya di pedesaan di mana mereka tinggal bersama beberapa pembantu tua. Mahito berjuang di kota baru, karena dia tidak cocok di sekolah dan mengalami hubungan yang tegang dengan Natsuko, yang sekarang hamil. Mahito juga bertemu dengan bangau abu-abu misterius di perkebunan yang sering mengganggunya. Setelah pulang ke rumah pada suatu hari dari perkelahian dengan anak-anak sekolah lainnya, Mahito sengaja melukai dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri dengan batu untuk membuat dirinya tampak sebagai korban. Saat memulihkan diri dari lukanya di perkebunan, Mahito menemukan salinan novel How Do You Live? dengan tulisan tangan ibunya di dalamnya, yang dimaksudkan sebagai hadiah untuknya saat dia dew

3 2 1 Go!

Lyricist:Takeshi Hosomi Composer:Takeshi Hosomi You said I can see the lights beneath Like a town under the clouds Just a bit of fear is fine Today Waiting for the shooting stars Crane my neck to look up at them When you laugh I feel your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the time is getting old today Let's just say yeah Let me see the morning light Ditch a fake TV smile And you said to no one there Like 3, 2, 1 Go When we see the rising sun Then I feel your body getting warm You said Thought the world was completely dark I can still see my own track It's the beauty of its heart Today Not so perfect weather wise Hope it shows before the dawn When you smile I see your pain When the night is getting dark I can't stop looking into When the sky is getting cold I can't stop falling into When the

Takeshi Hosomi (ELLEGARDEN) Interview in US (2006)

"Thank you so much guy, america has been so great, and we are having a fantastic time here, really, thank you so much!" Takeshi said, waving--and it wasn't the usual rehearsed, typical lead singer chater. It was honest, from the heart, and off the cuff. Takeshi comes off as the nicest guy in j-rock, onstage and off. The whole band came out afterward and spent the whole night chatting with fans, with a 6am flight to new york looming, Nice! Less than an hour after bringing the house down for the first time in north america at SXSW 2006, and with a new CD just out and a nine-city tour on the horizon, Ellegarden's Takeshi Hosomi found a not-too-noisy corner of Austin's Japanese-occupied Brush Square Park and talked about marriage, money, and why TV sucks with purple SKY's Go Wells: Go Wells: So this is your first gig in america; how are you enjoying it? Takeshi Hosomi: You know, we are now making kinda big sales back in japan, and we're well known. All