Langsung ke konten utama

Horse Riding' Cover Art Opinion

theHIATUS 3th Single
[Horse Riding]
1. Horse Riding
2. Don’t Follow The Crowd
3. Waiting For The Sun
release 31 july 2013

Cover CD, illustrasi gambar seperti lukisan pada abad pertengahan. Crowded full of creatures, dari malaikat sampai makhluk2 aneh lainnya yang entah apa istilahnya. Seperti keadaan dalam pertarungan antara malaikat dan makhluk2 ga jelas ini. Secara pribadi, gambaran ini cukup mengerikan. Biarpun tidak explisit keluar darah2 atupun pembantaian secara brutal. Gambaran ini, u know makhluk ga jelas ini seperti monster2 iblis tapi bukan iblis hanya bagiannya saja. mungkin penggambaran dari sifat2 buruk manusia.
Title Hores Riding, yg juga merupakan judul lagu pertama single ini ane belum bisa menangkap hubungan cover dgn title lagu ini. secara ane belum mendengarkan lagunya. Jadi, hanya menebak2 dan mengarang indah mengenai cover cd ini. Menarik, karena cover seperti lukisan abad pertengahan, yg mecirikan kesempurnaan makhluk2 Tuhan, dan influnce dari kitab suci. Perpaduan Myth dan kitab suci. Dimana seniman2 jaman itu "berani" melukiskan/menggambarkan malaikat2 sbg makhluk Tuhan yg mempunyai sayap dan sebagai prajurit2 Tuhan.
(maaf lagi so'so'an pilosofis...)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takeshi Hosomi (ELLEGARDEN) Interview in US (2006)

"Thank you so much guy, america has been so great, and we are having a fantastic time here, really, thank you so much!" Takeshi said, waving--and it wasn't the usual rehearsed, typical lead singer chater. It was honest, from the heart, and off the cuff. Takeshi comes off as the nicest guy in j-rock, onstage and off. The whole band came out afterward and spent the whole night chatting with fans, with a 6am flight to new york looming, Nice! Less than an hour after bringing the house down for the first time in north america at SXSW 2006, and with a new CD just out and a nine-city tour on the horizon, Ellegarden's Takeshi Hosomi found a not-too-noisy corner of Austin's Japanese-occupied Brush Square Park and talked about marriage, money, and why TV sucks with purple SKY's Go Wells: Go Wells: So this is your first gig in america; how are you enjoying it? Takeshi Hosomi: You know, we are now making kinda big sales back in japan, and we're well known. All...

君たちはどう生きるか  (How Do You Live?)

Sinopsis Pada tahun 1943 selama Perang Pasifik, ibu Mahito Maki yang berusia 12 tahun, Hisako, terbunuh dalam sebuah serangan udara di Tokyo. Ayah Mahito, yang memiliki pabrik amunisi udara, menikah lagi dengan adik perempuan mendiang istrinya, Natsuko, dan mereka mengungsi ke tanah miliknya di pedesaan di mana mereka tinggal bersama beberapa pembantu tua. Mahito berjuang di kota baru, karena dia tidak cocok di sekolah dan mengalami hubungan yang tegang dengan Natsuko, yang sekarang hamil. Mahito juga bertemu dengan bangau abu-abu misterius di perkebunan yang sering mengganggunya. Setelah pulang ke rumah pada suatu hari dari perkelahian dengan anak-anak sekolah lainnya, Mahito sengaja melukai dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri dengan batu untuk membuat dirinya tampak sebagai korban. Saat memulihkan diri dari lukanya di perkebunan, Mahito menemukan salinan novel How Do You Live? dengan tulisan tangan ibunya di dalamnya, yang dimaksudkan sebagai hadiah untuknya saat dia dew...

SEMAKBELUKAR hingga bunga indah Drohaka

(artwork by Racun Cinta) SEMAKBELUKAR - Drohaka (EP. 2012) Tracklisting : 01. Be(Re)ncana 02. Gita Cempala 03. Malasmarah All Songs Written, Produced, Recorded & Mixed by David Hersya Recorded at : Castranada (Percussion) OVM Studio (Akordeon | Be(Re)ncana & Gita Cempala) Chicken Rock Studio (Akordeon | Malasmarah) Blacksheep Studio (Vocal) Mixed | Castranada Mastered | AD Studio Photo & Cover Artwork | OVM Studio Belukaria Orkestar : David Hersya - Vocal | Percussion Ricky Zulman - Akordeon | Photographer | Cover Designer Jemmie Delvian - Mastering Engineer Songs + Cover 28.4 MB (ZIP) Oleh Farid Amriansyah Skena musik alternatif tiap daerah pasti memiliki karakter tersendiri, begitu pula entitas musikal yang ada di dalamnya. Berbicara tentang Palembang, SEMAK BELUKAR adalah sebuah entitas musikal alternatif yang unik nan ajaib dari Bumi Sriwijaya. Lahir di tahun 2009 lalu, tak seperti kebanyakan grup “folk” lokal masa kini yang memilih musik...