Langsung ke konten utama

the HIATUS Keeper Of The Flame Tour 2014

Buat band sekelas the HIATUS manggung ditempat gini udah ga pantes lagi
biasanya, tempat kaya gini buat band2 indie baru yg baru debut dan band2 indie yang udah lama tapi ga gitu terkenal (yellow studs gitu contohnya ┐( ̄ー ̄▰)┌)
Enaknya kalo ditempat kaya gitu lebih intens sama penonton calon - fans
dan biasanya juga tiket masuknya lebih murah, bahkan ada yang gratis

Jadi inget cerita pa'hoso waktu jaman2nya elle baru mau manggung
doi mpe mo brantem ma pemilik 'tempat ginian' (small drink place - u know what i mean
o(๑゚∀゚)o)
gara2 acara manggungnya dibatalin atau diselang sama band lain gitu, klo ga salah ;p
ane ng'bayangin pa'hoso ngajak ribut ma tuh orang trus dihalang2in sama ubu dkk
bisa kebayang dah makiannya
ヽ(╹o╹๑)ノ
Dari musiknya yang sekarang terus terang aja ane rada ragu klo mereka bisa manggung se'heboh' dulu
musik instrumenya ribet dah
banyak suara2 baru yang digabung
fresh sih, beda emang, eklektik gitu dah
jadi otomatis bawaan buat manggungnya rada ribet juga
kaya peralatan dj jg musti hadir dipanggung
sama computer buat mixing
pan ribet yak, nyanyi barengan 'ngDJ'
tau ah, kayanya mereka bisa menghandlenya
mungkin ada sedikit perbedaan sound antara rec ma live
and sound so faaaaar away perbedaanya
remember when 'After glow'
kan beda banget
╰(゚ω゚ )

Ngerasa ga sih, klo band ini bandnya pa'hoso (red;milik)
milik dia bukan mereka
bisa dibilang band ini adalah project pribadinya yang bebas mo diapain juga
unlimited thought's hoso
mo berubah kaya apa ke' terserah pemiliknya
see 1st album 'Trash that we'd love'
and then now 'Keeper of the flame'
bedaa banget
padahal yah, yang maenin musik dia2 jg pa'kouji dkk
tapi emang otak ma yg empunya pengen beda
ya jadi beda.
Sampe2 yah, klo promo yang nongol cuma yang punya aja
ke tower record lah mpe on air radio cuma pa'hoso aj yang 'ngjalanin
beda sama ellegarden, kemana2 barengan
mpe interview aja barengan, padahal yang jawab cuma pa'hoso
yg lain cuma hadir aja
┐( ̄~ ̄#)┌
intinya kebersamaan hehe..



Oh balik ke pa'hoso yang sekarang
sampe tournya yang ini doi nyupirin sendiri lho
dan bawa barang2 manggung sendiri
ane curiga, jangan2 pa'hoso lagi dbully lagi sama masasuck dkk
(≧ლ≦)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Takeshi Hosomi (ELLEGARDEN) Interview in US (2006)

"Thank you so much guy, america has been so great, and we are having a fantastic time here, really, thank you so much!" Takeshi said, waving--and it wasn't the usual rehearsed, typical lead singer chater. It was honest, from the heart, and off the cuff. Takeshi comes off as the nicest guy in j-rock, onstage and off. The whole band came out afterward and spent the whole night chatting with fans, with a 6am flight to new york looming, Nice! Less than an hour after bringing the house down for the first time in north america at SXSW 2006, and with a new CD just out and a nine-city tour on the horizon, Ellegarden's Takeshi Hosomi found a not-too-noisy corner of Austin's Japanese-occupied Brush Square Park and talked about marriage, money, and why TV sucks with purple SKY's Go Wells: Go Wells: So this is your first gig in america; how are you enjoying it? Takeshi Hosomi: You know, we are now making kinda big sales back in japan, and we're well known. All...

君たちはどう生きるか  (How Do You Live?)

Sinopsis Pada tahun 1943 selama Perang Pasifik, ibu Mahito Maki yang berusia 12 tahun, Hisako, terbunuh dalam sebuah serangan udara di Tokyo. Ayah Mahito, yang memiliki pabrik amunisi udara, menikah lagi dengan adik perempuan mendiang istrinya, Natsuko, dan mereka mengungsi ke tanah miliknya di pedesaan di mana mereka tinggal bersama beberapa pembantu tua. Mahito berjuang di kota baru, karena dia tidak cocok di sekolah dan mengalami hubungan yang tegang dengan Natsuko, yang sekarang hamil. Mahito juga bertemu dengan bangau abu-abu misterius di perkebunan yang sering mengganggunya. Setelah pulang ke rumah pada suatu hari dari perkelahian dengan anak-anak sekolah lainnya, Mahito sengaja melukai dirinya sendiri dengan memukul kepalanya sendiri dengan batu untuk membuat dirinya tampak sebagai korban. Saat memulihkan diri dari lukanya di perkebunan, Mahito menemukan salinan novel How Do You Live? dengan tulisan tangan ibunya di dalamnya, yang dimaksudkan sebagai hadiah untuknya saat dia dew...

SEMAKBELUKAR hingga bunga indah Drohaka

(artwork by Racun Cinta) SEMAKBELUKAR - Drohaka (EP. 2012) Tracklisting : 01. Be(Re)ncana 02. Gita Cempala 03. Malasmarah All Songs Written, Produced, Recorded & Mixed by David Hersya Recorded at : Castranada (Percussion) OVM Studio (Akordeon | Be(Re)ncana & Gita Cempala) Chicken Rock Studio (Akordeon | Malasmarah) Blacksheep Studio (Vocal) Mixed | Castranada Mastered | AD Studio Photo & Cover Artwork | OVM Studio Belukaria Orkestar : David Hersya - Vocal | Percussion Ricky Zulman - Akordeon | Photographer | Cover Designer Jemmie Delvian - Mastering Engineer Songs + Cover 28.4 MB (ZIP) Oleh Farid Amriansyah Skena musik alternatif tiap daerah pasti memiliki karakter tersendiri, begitu pula entitas musikal yang ada di dalamnya. Berbicara tentang Palembang, SEMAK BELUKAR adalah sebuah entitas musikal alternatif yang unik nan ajaib dari Bumi Sriwijaya. Lahir di tahun 2009 lalu, tak seperti kebanyakan grup “folk” lokal masa kini yang memilih musik...