Alex kucing diundang pamannya untuk berlibur ke Amerika, Alex bangga sekali. Jadi dia bercerita kepada siapa saja yang bersedia mendengarnya. Seperempat jam setelah alex menerima surat dari sang paman, seluruh kota sudah mendengar berita itu.
Tentu saja para tikus juga mendengarnya. Mereka membicarakan berita gembira itu di lubangnya sampai larut malam. Tikus-tikus yang berhati-hati tidak berani mempercayai berita itu. "Awas. Hati-hati!" mereka memperingatkan. "Ini hanya tipu daya alex, agar dia dapat menangkap segerombolan tikus dengan mudah. Binatang itu licik sekali."
Beberapa ekor tikus mengintai hati-hati, apa yang sedang dikerjakan alex. Lalu melaporkan apa yang dilihatnya. "Kalau dia menyebarkan berita itu hanya untuk memperdayai kita, maka dia pemain sandiwara yang baik sekali. Karena kelihatannya benar-benar akan pergi. Dia sudah mengambil kopernya dari gudang, membereskan rumahnya, menyiapkan kamus inggrisnya dan selama setengah jam mempelajari peta amerika. Sekarang tikus yang paling hati-hati pun percaya bahwa alex memang akan berpergian. Para tikus menggosok-gosok tangan karena kegirangan. Sebentar lagi mereka akan bersuka-ria.
Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Alex berangkat naik taksi ke pelabuhan udara. Wajahnya agak pucat, karena dia takut terbang. Dia yang bilang sendiri pada supir taksi. Tapi pokoknya dia akan ke amerika. Horeee!
Dirumah alex ada pesta besar! Dari segala sudut dan lubang bermunculan tikus-tikus. Bahkan dari rumah-rumah lain juga. Pesta diadakan di seluruh rumah, juga di gudang. Tempat tidur alex dijadikan trampolin. Para tikus mengadakan pertandingan, siapa yang bisa meloncat paling tinggi dan siapa yang paling bisa melakukan gerakan akrobatik yang paling rumit.
Tikus-tikus yang senang membaca langsung menyerbu lemari buku alex. Betapa terkejutnya mereka, ketika melihat buku resep yang berjudul "RESEP KUE-KUE TIKUS". Cepat-cepat buku itu disingkirkan. Seekor tikus menemukan buku tentang kucing. Cepat dipasangnya kacamatanaya di ujung hidung, lalu dibukanya buku itu. Wah, Wah! Isinya keterangan penting. "Kucing adalah binatang berkaki empat," si tikus mulai membaca. "Dia senang minum susu. Susu itu dijilat-jilatnya dengan lidahnya yang kasar. Biasanya kucing berjaga pada malam hari dan menangkap tikus-tikus."
Huh! Si tikus ketakutan. Langsung ditutupnya buku itu. Bayangkan kalau tiba-tiba alex kucing masuk!
Tikus-tikus yang suka makan langsung menyerbu dapur dan mengangkut makanan ke ruang tengah. Untuk membuat suasana lebih semarak, mereka menyalakan lilin. Mereka juga memasang piringan hitam pada gramafon. Beberapa ekor tikus berdansa. Semuanya bersuka-ria. Beberapa tikus menggigit ekor mereka keras-keras, untuk meyakinkan bahwa mereka bukan sedang bermimpi.
Hektor anjing terbangun mendengar hiruk-pikuk itu. Dia melongok melalui jendela. Hektor menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kalau kucing tak ada, tikus-tikus berpesta pora," katanya.
Lalu hektor tidur lagi.
Source : Buku Kumpulan Dongeng Binatang 2
Tentu saja para tikus juga mendengarnya. Mereka membicarakan berita gembira itu di lubangnya sampai larut malam. Tikus-tikus yang berhati-hati tidak berani mempercayai berita itu. "Awas. Hati-hati!" mereka memperingatkan. "Ini hanya tipu daya alex, agar dia dapat menangkap segerombolan tikus dengan mudah. Binatang itu licik sekali."
Beberapa ekor tikus mengintai hati-hati, apa yang sedang dikerjakan alex. Lalu melaporkan apa yang dilihatnya. "Kalau dia menyebarkan berita itu hanya untuk memperdayai kita, maka dia pemain sandiwara yang baik sekali. Karena kelihatannya benar-benar akan pergi. Dia sudah mengambil kopernya dari gudang, membereskan rumahnya, menyiapkan kamus inggrisnya dan selama setengah jam mempelajari peta amerika. Sekarang tikus yang paling hati-hati pun percaya bahwa alex memang akan berpergian. Para tikus menggosok-gosok tangan karena kegirangan. Sebentar lagi mereka akan bersuka-ria.
Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu tiba. Alex berangkat naik taksi ke pelabuhan udara. Wajahnya agak pucat, karena dia takut terbang. Dia yang bilang sendiri pada supir taksi. Tapi pokoknya dia akan ke amerika. Horeee!
Dirumah alex ada pesta besar! Dari segala sudut dan lubang bermunculan tikus-tikus. Bahkan dari rumah-rumah lain juga. Pesta diadakan di seluruh rumah, juga di gudang. Tempat tidur alex dijadikan trampolin. Para tikus mengadakan pertandingan, siapa yang bisa meloncat paling tinggi dan siapa yang paling bisa melakukan gerakan akrobatik yang paling rumit.
Tikus-tikus yang senang membaca langsung menyerbu lemari buku alex. Betapa terkejutnya mereka, ketika melihat buku resep yang berjudul "RESEP KUE-KUE TIKUS". Cepat-cepat buku itu disingkirkan. Seekor tikus menemukan buku tentang kucing. Cepat dipasangnya kacamatanaya di ujung hidung, lalu dibukanya buku itu. Wah, Wah! Isinya keterangan penting. "Kucing adalah binatang berkaki empat," si tikus mulai membaca. "Dia senang minum susu. Susu itu dijilat-jilatnya dengan lidahnya yang kasar. Biasanya kucing berjaga pada malam hari dan menangkap tikus-tikus."
Huh! Si tikus ketakutan. Langsung ditutupnya buku itu. Bayangkan kalau tiba-tiba alex kucing masuk!
Tikus-tikus yang suka makan langsung menyerbu dapur dan mengangkut makanan ke ruang tengah. Untuk membuat suasana lebih semarak, mereka menyalakan lilin. Mereka juga memasang piringan hitam pada gramafon. Beberapa ekor tikus berdansa. Semuanya bersuka-ria. Beberapa tikus menggigit ekor mereka keras-keras, untuk meyakinkan bahwa mereka bukan sedang bermimpi.
Hektor anjing terbangun mendengar hiruk-pikuk itu. Dia melongok melalui jendela. Hektor menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kalau kucing tak ada, tikus-tikus berpesta pora," katanya.
Lalu hektor tidur lagi.
Source : Buku Kumpulan Dongeng Binatang 2
Komentar
Posting Komentar